"SELAMAT BERGABUNG" SILAHKAN LIHAT DAN BACA!!!!!!

IKUT GABUNG YUK!! MARI KITA BERBAGI ^_^

Minggu, 04 Maret 2012

Komunikasi Terapeutik

2.4. Pengertian Komunikasi
Taylor, dkk (1993) menyatakan bahwa komunikasi adalah merupkan proses pertukaran inforrmasi atau proses yang menimbulkan dan meneruskan makna atau arti.
Komunikasi adalah proses pertukaran informasi atau meneruskan makna atau arti. (Musliha dan Siti Fatmawati : 2009).
Tappen (1995) mendefinisika bahwa komunikasi adalah suatu pertukan pikiran, perasaan, pendapat dan pemberian nasihat yang terjadi anatara dua orang atau lebih yang bekerja sama.
Harorld koont dan CYRIL o’Donell mengemukakan penngertian komunikasi adalah pemindahan informasi dari satu orang ke orang lain terlepas percaya atau tidak.
Wiliam Albig mendefinisikan komunikasi adalah proses pengoperasian lambing-lambang yang mengandung pengertian antara individu-individu.
Menurut Dole Yoder dkk kata communication berasal dari sumber yang sama seperti common yang berarti bersama, bersama-sama dalam membagi ide. Apabila seseorang berbicara, orang lainnya mendengarkan.
Dari uraian di atas dapat disimpukan bahwa komunikasi adalah :
1. Komunikasi dilakukan oleh dua orang atau lebih
2. Komunikasi merupakan pembagian ide, pikiran, fakta, pendapat
3. Komunikasi melalui lambing-lambang yang harus dimengerti oleh yang melakukan komunikasi.
Oxford dictionary, 1956 menjelaskan komunikasi adalh pengiriman atau tukar-menukar informasi ide dan sebagainya.
Human relation at work, Keth Davis menyebutkan komunikasi adalah proses lewatnya informasi dan pengertian seseorang ke orang lain.
Sedangkan Drs. Onong Uchjana Effendy, MA menyebutkan komunikasi mencakup ekspresi wajah, sikap, gerak-gerik suara, kata-kata tertulis, percetakan, kereta apil, telegraf, telepon, dan lain-lain

2.4.2. Komponen Komunikasi
Menurut Potter dan Perry (1993) komunikasi mempunyai 6 komponen yaitu :
1. Komunikator : Penyampai informmasi atau sumber informasi
2. Komunikan : penerima informasi, memberi respon terhadap stimulus yang disampaikan komunikator.
3. Pesan : gagasan atau pendapat, informasi atau stimulus yang disampaikan.
4. Media Komunikasi: Saluran yang dipakai untuk menyampaikan pesan
5. Kegiatan “Encoding” : Perumusan pesan oleh komunikator sebelum disampaikan kepada komunikan.
6. Kegiatan “Decoding” : Penafsiran pesan oleh komunikan pada saat meneria pesan.

Menurut Karyowo, 1994, komponen komunikasi terdiri dari :
1. Komunikator (Pembawa Berita)
Bisa individu, keluarga maupun kelompok yang mengambil inisiatif dalam menyelenggarakan komunikasi dengan individu atau kelompok lain yang menjadi sasarannya.
2. Message (pesan atau berita)
Berita yang disampaikan oleh komunikator melalui lambing-lambang, pembicaraan, gerakan, dan sebagainya.
3. Channel (media atau sarana)
Saran tempat berlakunya lambing-lambang. Salauran tersebut meliputi :
- Pendengaran (lambing berupa pesan)
- Penglihatan (lambing berupa sinar, pantulan sinar, dan gambar)
- Penciuman ( lambing-lambang yang berupa rangsangan bau-bauan)
- Rabaan (lambing-lambang yang berupa rangsangan rabaan)
4. Komunikan (penerima pesan)
5. Feed back (umpan balik atau tanggapan).

2.4.3. Bentuk komunikasi
2.4.3.1. Komunikasi Verbal
Komunikasi verbal menggunakan kata yang ditulis ataupun diucapkan. Bahasa verbal merupakan kode yang menyampaikan arti spesifik melalui kombinasi kata. Komunikasi verbal karakteristik jelas dan ringkas. Perbendaharaan kata mudah dimengerti, mempunyai arti denotative dan konotatif, intonasi mampu mempengaruhi isi pesan, kecepatan bicara yang memiliki tempo dan jeda yang tepat, serta disertaii unsure humor.
2.4.3.2. Komunikasi non Verbal
Komunikasi non verbal mencakup seluruh indera dan semua hal yang tidak melibatkan kata tertulis ataupun ucapan. Stuart dan Sudden dalam Suryani (2006) mengatakan bahwa sekitar 7% pemahaman dapat ditimbulkan karena kata-kata, sekitar 30% karena bahasa paralinguistic dan 55% karena bahasa tubuh. Komunikasi non verbal dapat disampaikan melalui beberapa cara, yaitu penampilan fisik, sikap tubuh dan cara berjalan, ekspresi wajah, dan sentuhan.

2.4.4. Tingkatan Komunikasi
- Komunikasi Intrapersonal, komunikasi intrapersonal merupakan bentuk komunikasi di dalam diri individu. Tingkat komunikasi ini dikenal juga sebagai berbicara dengan diri sendiri (self-talk), verbalisasi, dan pikiran dalam hati (Blazer Riley, 2004).
- Komunikasi interpersonal, komunikasi interpersonal merupakan interaksi antara perawat dengan pihak lain yang sering terjadi saat berhadapan langsung.
Perawat yang memiliki keahlian berkomunikasi akan mengekspresikan kepedulian dengan criteria berikut Watson, 1985):
- Sensitive terhadap dirinya dan orang lain.
- Mendukung dan menerima ekspresi dari perasaan yang positif dan negative
- Membina hubungan saling percaya (helping-trust-realetionship)
- Menanamkan rasa keyakinan dan harapan
- Mendorong pengajaran dan pembelajaran interpersonal
- Menyediakan lingkungan yang supportif
- Menggizinkan ekspresi spiritual.
- Komunikasi Transpersonal, komunikasi transpersonal merupakan interaksi yang terjadi pada wilayah spiriyual seseorang.
- Komunikasi Kelompok Kecil, Komunikasi kelompok kecil merupakn interaksi yang terjadi saat kelompok kecil individu bertemu.
- Komunikasi Publik, komunikasi public merupakan interaksi dengan pendengar. Perawat memiliki kesempatan untuk berbicara dengan sekelompok orang tentang topic kesehatan, menyajikan hasil ilmiah kepada sejawat di konferensi, atau memimpin diskusi kelas dengan teman atau siswa.

2.5. Komunikasi Terapeutik
2.5.1. Pengertian Komunikasi Terapeutik
Terapeutik merupakan kata sifat yang dihubungkan dengan seni penyembuhan (As Horrnby dalam Intan, 2005). Maka dapat diartikan komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang direncanakan dan dilakukan untuk membantu penyembuhan/pemulihan pasien. Komunikasi terapeutik merupakan komunikasi professional bagi perawat.
Komunikasi terapeutik adalah komuikasi yang mendorong proses penyembuhan klien (Depkes RI, 1997).
Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang direncanakan secara sadar, bertujuan dan kegiatannya dipusatkan untuk kesembuhan pasien (Indrawati, 2003 : 48).


2.5.2 Tujuan Komunikasi Terapeutik
Menurut Indrawati (2003 :48) :
- Membantu pasien untuk memperjelas dan mengurangi beban perasaan dan pikiran serta mengambil tindakan untuk mengubah situasi yang ada bila klien percaya pada hal yang diperlukan.
- Mengurangi keraguan membantu dalam hal mengambil tindakan yang efektif dan mempertahankan kekuatan egonya.
- Mempengaruhi orang lain, lingkungan fisik dan dirinya sendiri.
Tujuan terapeutik akan tercapai bila perawat memiliki karakteristik sebagai berikut (Hamid, 1998) :
- Kesadaran diri
- Klarifikasi nilai
- Eksplorasi perasaan
- Kemampuan untuk menjadi model peran.
- Motivasi altruistic
- Rasa tanggung jawab dan etik.

2.5.3. Manfaat Komunikasi Terapeutik
Manfaat Komunikasi Terapeutik (Christina, dkk., 2003) adalah :
1. Mendorong dan menganjurkan kerja sama antara perawat dengan pasien melalui hubungan perawat-klien
2. Mengidentifikasi, mengungkapkan perasaan, dan mengkaji masalah dan mengevaluasi tindakan yang dilakukan oleh perawat.

2.5.4. Sikap Komunikasi Terapeutik
Egan (dalam Keliat, 1992), mengidentifikasi lima sikap atau cara untuk menghadirkan diri secara fisik yang dapat memfasilitasi komunikasi terapeutik, yaitu :
a. Berhadapan. Arti dari posisi ini adalah saya siap untuk anda.
b. Mempertahankan kontak mata pada level yang sama berarti menghargai klien dan menyatakan keinginan untuk tetap berkomunikasi.
c. membungkuk ke arah klien;
Posisi ini menunjukkan keinginann untuk menyatakan atau mendengarkan sesuatu.
d. Memperlihatkan sikap terbuka,
Tidak melipat kaki atau tangan menunjukkan keterbukaan untuk berkomunikasi san siap membantu.
e. Tetap rileks, Tetap dapat mengendalikan keseimbangan antara ketegangan dan relaksasi dalam memberikan respons kepada pasien, meskipun dalam situasi yang kurang menyenagkan.
2.5.5. Teknik-teknik Komunikasi Terapeutik
Beberapa teknik komunikasi terapeutik menurut Wilson dan Kneist (1992) serta Stuart dan Sudeen (1998) antara lain;
1. Mendengarkan dengan penuh perhatian.
Dalam hal ini perawat berusaha mangeti klien dengan cara mendengarkan apa yang disampaikan klien. Satu-satunya orang yang dapat menceritakan kepada perawat tentang kepada perawat tentang perasaan, pikiran dan persepsi klien adalah klien sendiri.
Sikap yang dibutuhkan untuk menjadi pendengar yang baik adalah : pandangan saat berbicara, tidak menyilangkan kaki dan tangan, hindari tindakan yang tidak perlu, anggukankepala jjika klien membicarakan hal-hal yang penting atau memerlukan umpan balik, condongkan tubuh kea rah lawan bicara.
Mendengar ada dua macam :
- Mendengar pasif;
Kegiatan mendengar dengan kegiatan non verbal untuk klien misalnya dengan kontak mata, menggunakan kepala dan juga keikutsertaan secara verbal.
- Mendengar aktif;
Kegiatan mendengar yang menyediakan pengetahuan bahwa kita tahu perasaan orang lain dan mengerti mengapa dia merasakan hal tersebut.
2. Menunjukkan penerimaan.
Menerima tidak berarti menyetujui. Menerima berarti bersedia untuk mendengarkan orang lain tanpa menunjukkan keraguan atau ketidaksetujuan. Perawat harus waspada terhadap ekspresi wajah dan gerakan tubuh yang menyatakan tidak setuju, seperti mengerutkan kening dan menggeleng yang menyatakan tidak percaya.
Berikut adalah sikap perawat yang menyatakan penerimaan :
Mendengarkan tanpa memutuskan pembicaraan, memberikan umpan balik verbal yang menyatakan pengertian, memastikan bahwa isyarat non verbal cocok dengan komunikasi verbal, menghindari perdebatan, ekspresi keraguan atau usaha untuk mengubah pikiran klien.
3. Menanyakan pertanyaan yang berkaitan.
Tujuan perawat bertanya adalah untuk mendapatkan informasi yang spesifik mengenai apa yang disampaikann oleh klien. Oleh karena itu, pertanyaan sebaiknya dikaitkan dengan topic yang dibicarakan dan gunakan kata-kata yang sesuai dengan konteks sosial budaya klien. Contoh : ”Tadi anda katakana anda memiliki 3 orang saudara, siapa yang anad rasakan palaing dekat dengan anda?”
4. Pertanyaan terbuka (Open-Ended Question)
Pertanyaan yang tidak memerlukan jawaban “Ya” atau “Mungkin”, tetapi pertanyaan memerlukan jawaban yang luas, sehingga pasien dapat mengemukakan masalahnya, perasaannya dengan kata-kata sendiri, atau dapat memberikan informasi yang diperlukan.
5. Mengulang Ucapan Klien dengan menggunakan kata-kata sendiri.
Contoh :
Klien : “ Saya tidak dapat tidur, sepanjang malam saya terjaga.”
Pearawat : “ Saudara mengalami kesulitan untuk tidur …”
6. Mengklarifikasi. Klarifikasi terjadi saat perawat berusaha untuk menjelaskan dalam kata-kata, idea tau pikiran (implicit maupun eksplisit) yang tidak jelas dikatakan oleh klien. Tujuan dari teknik ini adalah untuk menyamakan pengertian. Contoh :
Perawat: “Saya tidak yakin saya mengikuti apa yang anda katakana,” atau “Apa yang anda maksudkan dengan ….?”
7. Memfokuskan.
Fokusing; Fokusing adalah kegiatan komunikasi yang dilakukan untuk membatasi area diskusi sehingga percakapan menjadi lebih spesifik dan dimengerti, Stuart & Sundeen, cit Nurjanah (2001).
8. Menyatakan hasil Observasi.
Observasi; Observasi merupakan kegiatan mengamati klien/orang lain. Observasi dilakukan apabila terdapat konflik antara verbal dan non verbal klien dan saat tingkah laku verbal dan non verbal nyata dan tidak biasa ada pada klien, Stuart & Sundeen, cit Nurjanah (2001). Observasi dilakukan sedemikian rupa sehingga klien tidak menjadi malu atau marah.
9. Menawarkan informasi; Menyediakan tambahan informasi dengan tujuan untuk mendapatkan respon lebih lanjut. Beberapa keuntungan dari menawarkan informasi adalah akan memfasilitasi komunikasi, mendorong pendidikan kesehatan, dan memfasilitasi klien untuk mengambil keputusan, Stuart & Sundeen, cit, Nurjanah, (2001). Penahanan informasi pada saat klien membutuhkan akan mengakibatkan klien tidak percaya. Hal yang tidak boleh dilakukan adalah menasehati klien pada saat memberikan informasi.
10. Diam (memelihara ketenangan); Diam dilakukan dengan tujuan mengorganisir pemikiran, memproses informasi, menunjukkan bahwa perawat bersedia untuk menunggu respon. Kediaman ini akan bermanfaat pada saat klien mengalami kesulitan untuk membagi persepsinya dengan perawat. Diam tidak dapat dilakukan dalam waktu yang lama karena akan mengakibatkan klien menjadi khawatir. Diam dapat juga diartikan sebagai mengerti, atau marah. Diam disini juga menunjukkan kesediaan seseorang untuk menanti orang lain agar punya kesempatan berpikir, meskipun begitu diam yang tidak tepat menyebabkan orang lain merasa cemas.
11. Meringkas.
Meringkas adalah pengulangan ide utama telah dikomunikasikan secara singkat. Metode ini bermanfaat untuk membantu mengingat topic yang telah dibahas sebelum meneruskan pembicaraan berikutnya.
12. Memberikan penghargaan.
Penghargaan jangan jadi beban bagi klien. Dalam arti sampai klien berusaha keras dan melakukan segalanya demi untuk mendapatkan pujian atau persetujuan atas perbuatannya.
13. Menawarkan diri
Offering Sel (menawarakan diri); Menawarkan diri adalah menyediakan diri anda tanpa respon bersyarat atau respon yang diharapkan, (Schultz & Videbeck, 1998).


14. Memberikan kesempatan pada klien untuk memulai pembiaraan.
Memberikan kesempatan kepada klien untuk berinisiatif dalam memilih topic pembicaraan. Bila klien masih ragu-ragu dan tidak pasti tentang perannya dalam interaksi, pearawat dapat menstimulusnya untuk mengambil inisiatif dan merasakan bahwa ia diharapkan untuk membuka pembicaraan. Contoh
Perawat : ”Adakah sesuatu yang ingin anda bicarakan ?” Atau
“ Apakah yang sedang anda pikirkan ?”
15. Menganjurkan untuk meneruskan pembicaraan
Teknik ini memberikan kesempatan kepada klien untuk mengarahkan hampir seluruh pembicaraan. Teknik ini mengidentifikasikan bahwa perawat mengikuti apa yang dibicarakan dan tertarik demgan apa yang dibicarakan selanjutnya. Contoh :
Perawat : “..Terus.. “ atau” dan kemudian… “ Atau ”Coba ceritakan kepada saya tentang hal tersebut.”
16. Menempatkan Kejadian secara urutan
Mengurutkan kejadian secara teratur akan membantu keperawatan dank lien untuk melihatnya dalam suatu perspektif. Atau Placing the time in time/sequence (penempatan urutan/waktu); Melakukan klarifikasi antara waktu dan kejadian atau antara satu kejadian dengan kejadian lain. Teknik bernilai terapeutik apabila perawat dapat mengeksplorasi klien dan memahami masalah yang penting. Tehnik ini menjadi tidak terapeutik bila perawat memberikan nasehat, meyakinkan atau tidak mengakui klien. Contoh :
Perawat : “ Apakah yang terjadi sebelum dan sesudah kejadian tersebut?” Atau “Kapan kejadian tersebut terjadi?”
17. Memberikan kesempatan klien untuk menguraikan persepsinya.
Apabila perawat ingin mengerti klien, maka ia harus melihat segala sesuatunya dari pperspektif klien. Klien harus meras bebas untuk menguraikan persepsinya kepada perawat. Contoh :
Perawat : “ Coba ceritakan kepada saya bagaimana perasaan saudara saat akan dioperasi.”
18. Refleksi
Refleksi ini memberikan kesempatan kepada klien untuk mengemukakan dan menerima ide dan pearasaanya sebagai bagian dari dirinya sendiri. Dengan demikan perawat mengindikasikan bahwa pendapat klien adalah berharga dank lien mempunyai hak untuk mengemukakan pendapatnya, membuat keputusan, dan memikirkan dirinya sendiri. Contoh :
Klien : ”Apakah menurut anda saya harus mengatakan kepada dokter?”
Perawat :” Apakah menurut anda sendiri anda harus mengatakannya?”
19. Assertive: Assertive adalah kemampuan dengan secara meyakinkan dan nyaman mengekspresikan pikiran dan perasaan diri dengan tetap menghargai hak orang lain. Kemampuan asertif menurut Smith, 1992 : berbicara jelas, mampu menghadapi manipulasi pihak lain tanpa menyakiti hatinyya (berani mengatakan tidak tanpa merasa bersalah), melindungi diri dari kritik.
20. Humor; Dugan (1989) menyebutkan humor sebagai hal yang penting dalam komunikasi verbal dikarenakan: tertawa mengurangi keteganan dan rasa sakit akibat stress, serat meningkatkan keberhasilan asuhan keperawatan. Sementara Sullivan –Deane (1998) mmenyatakan bahwa humor merangasang produksi katekolamin sehingga seorang yang merasa sehat, dan hal ini akan meningkatkan toleransi nyeri, mengurangi kecemasan serta memfasilitasi relaksasi dan meningkatkan metabolism. Contoh :
Perawat : “Saya anggota PDIP lo, (Penurunan Daya Ingat Progresif).”

2.6. Unsur Komunikasi Profesional
Penampilan dan perilaku professional sangat pentinng dalam membangun kepercayaan klien dan kompetensi perawat. Perilaku professional harus menggambarkan kehangatan, kepercayaan diri, dan kompetensi. Profesional berbicara dengan suara yang jelas,nggunakan tata bahasa yang baik, mendengarkan orang lain, membantu sejawat, dan berkomunikasi secara efektif.
- Keramahan, keramahan merupakan bagian dari komunikasi professional. Untuk melatih keramahan, perawat dapat menyapa klien, mengetuk pintu sebelum masuk, dan memperkenalkan diri.
- Penggunaan nama, Pengenalan diri merupakan yang penting. Kealpaan menyebutkan nama, status (contoh : perawat terdaftar atau perawat berlisensi), atau merujuk kepada klien akan menciptakan suatu keraguan tentang interaksi, dan menyampaikan ketiadaan komitmen atau perhatian. Kontak mata dan senyuman akan menimbulkan rasa hormat.
- Dapat dipercaya, kepercayaan adalah ketergantungan pada seseorang tanpa keraguan atau pertanyaan.
- Otonomi and tanggung jawab, Otonomi adalah kemampuan untuk mengarahkan diri sendiri dan kemandirian dalam mencapai tujuan dan membantu pihak lain. Perawat professional membuat pilihan dan menerima tanggung jawab atas hasil tindakannya (Townsend, 2003)
- Asertif, Komunikasi aserttif memungkinkan perawat untuk mengekspresikan perasaan dan pikiran tanpa menuduh dan melukai orang lain (Grover, 2005).

SAP Anemia

SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)

Tema : Anemia Fe pada bayi dan Anak
Sub Pokok Bahasan : - Pengertian Anemia
- Gejala Anemia Ringan, sedang, dan Berat
- Penyebab Anemia Fe
- Pencegahan Anemia Fe
Hari/ Tanggal : Kamis/7 April 2011
Waktu : 10.00 wib
Penyaji : Mahasiswa STIK Bina Husada Palembang
Sasaran : Keluarga pasien di Intra kesehatan Anak Sayap A RSUP Mohammad Hoesin Palembang

A. TUJUAN
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan di intra Kesehatan Anak Sayap A RSUP dr Mohammad Hoesin Palembang diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan keluarga pasien dalam mengatasi Anemia pada bayi dan anak
2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan di intra kesehatan Anak Sayap A RSUP DR. Mohammad Hoesin Palembang diharapkan :
a. Keluarga pasien dapat mengetahui apa pengertian dari anemia
b. Keluarga Pasien dapat mengetahui gejala pada anemia Fe
c. Keluarga pasien dapat mengetahui penyebab dari anemia Fe
d. Keluarga Pasien mengetahui pencegahan anemia Fe


B.. GARIS BESAR MATERI
- Pengertian Anemia
- Gejala pada Anemia Fe
- Penyebab Anemia Fe
- Pencegahan Anemia Fe

C . METODE
1.Ceramah
2. Tanya jawab
3. Dikusi

D. PENGORGANISASIAN KELOMPOK
- Penyaji : Ririn Charlina
- Notulen : Nurholiza
- Moderator : Reska

E. MEDIA
Poster dan leaflet

F. PELAKSANAAN KEGIATAN
Tahapan kegiatan Kegiatan penyuluhan Kegiatan peserta Waktu
Pembukaan • Mengucapkan salam
• Memperkenalkan diri
• Apersepsi
• Menjelaskan secara umum tujuan penyuluhan • Menjawab
• Mendengarkan
• Memberi tanggapan
• Mendengarkan 5 menit
Isi • Melaksanakan kegiatan penyuluhan :
• Menjelaskan materi • Mengikuti
• Melaksanakan
• Melaksnakan
• Memperhatikan dan mendengarkan
• Melaksnakan 25 menit
Penutupan • Memberi kesempatan ke masyarakat untuk bertanya
• Memberikan pertanyaan
• Memberikan penjelasan terhadap jawaban peserta
• Menyimpulkan
• Mengucapkan salam penutup • Mengajukan pertanyaan
• Menjawab
• Mendengarkan
• Merespon
• Menjawb salam 10 menit

H. EVALUASI
1. pertanyaan : “Apa pantangan pada prnderita anemia, dan bagaimana pemulihan anemia itu sender?”
Jawaban :” Pada penderita anemia yang perlu dilakukan adalah mengurangi aktivitasnya karna saat dia lelah yg dibutuhkan istirahat dan yang penting adalah nutrisi dan zat besi yg terdapat pada daging, udang, telur,dan ikan. Makanan tersebut mengandung zat besi yg dibutuhkan tubuh
2.Pertanyaan : “ Tadi katanya kalau bayi harus minum ASI eklusif, jika ibunya sakit TBC apa boleh bayi minum ASI dari ibunya?? Bagaimana penatalaksanannya???
Jawaban : “ bila ibunya mengidap penyakit TBC maka ibu masih tetap bias menyusui bayinya, karna penyakit TBC ditularkan melalui ASI, tapo saat ibu menyusui anaknya ibu harus memakai masker dan menjaga kebersihan payudara serta mencuci tangan sebelum memegang bayi, dikawatirkan bakteri dapat tertular dari tangan yang kotor.
I.REFERENSI
- http://drhennyzainal.wordpress.com/2009/11/21/anemia-defisiensi-fe-sering-terjadi-pada-anak-asi/
- http://id.wikipedia.org/wiki/Anemia

LAMPIRAN



Anemia Defisiensi Fe Pada Anak

Anemia (dalam bahasa Yunani: Tanpa darah) adalah keadaan saat jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin (protein pembawa oksigen) dalam sel darah merah berada di bawah normal.
Sel darah merah mengandung hemoglobin yang memungkinkan mereka mengangkut oksigen dari paru-paru, dan mengantarkannya ke seluruh bagian tubuh.
Anemia menyebabkan berkurangnya jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin dalam sel darah merah, sehingga darah tidak dapat mengangkut oksigen dalam jumlah sesuai yang diperlukan tubuh .
Dampak anemia bisa lebih buruk dari yang kita duga. Padahal pencegahannya mudah. Si kecil sulit konsentrasi? Bisa saja, ia bosan dengan pelajaran di sekolah. Namun problem utamanya mungkin anemia.
Kekurangan zat besi (Fe) dalam tubuh merupakan penyebab utama anemia. Sekitar 50-80% anak mengalami anemia. Dampaknya tak cuma rewel, lesu, atau sulit konsentrasi. Perkembangan otak pun bisa terhambat. Dalam banyak kasus, kekurangan zat gizi lain dalam tahap sub-klinis -yang tidak menghasilkan gejala-gejala tertentu- tidak akan berakibat serius, kecuali dibiarkan terus berkembang. Namun dalam kasus zat besi, kekurangan di tahap ini pun memberi efek nyata terhadap perilaku dan perkembangan anak, bahkan jika tak diiringi gejala-gejala lainnya.
Zat besi salah satu unsur terpenting dalam makanan bayi dan anak, dan terdapat pada makanan yang mengandung mineral atau protein tinggi, terutama pada bahan makanan hewani seperti ikan, unggas, dan daging. Zat besi juga komponen penting dalam hemoglobin dalam sel darah merah, mioglobin (zat warna merah daging), dan proses-proses yang berkaitan dengan pernafasan sel.
Kebutuhan zat besi pada bayi dan anak hanya sekitar 1 mg saja. Namun, kebutuhan ini bisa terganggu karena tidak semua zat besi dalam makanan dapat diserap tubuh. Besi jenis haem pada makanan hewani lebih mudah diserap (10-20%), dibanding besi non-haem pada makanan nabati (1-5%).
Kebutuhan Zat Besi Pada Bayi
Bayi normal yang baru lahir punya cadangan zat besi sebesar 250-300 mg. Namun sebelum beranjak dewasa, jumlah cadangan zat besi yang diperlukannya harus menjadi 4-5 gram, kalau tidak ingin kekurangan zat besi. Pada periode pertumbuhan yang sangat cepat, seperti masa bayi, kebutuhan zat besi menjadi sangat tinggi akibat pertumbuhan jaringan yang cepat.
Menurut Prof. DR. Dr. Solichin Pudjiadi, DSAK., dalam bukunya Ilmu Gizi Klinis pada Anak, ASI maupun susu sapi tidak mengandung cukup zat besi untuk memenuhi kebutuhan bayi tersebut. Namun, bayi yang mendapat ASI tak cepat kekurangan zat besi, karena 48% kadar besi dalam ASI bisa diserap bayi. Bayi yang tak mendapatkan ASI (dengan kata lain SuFor dan sebagainya) hanya akan mendapat 5-10% zat besi dari bahan makanan lainnya, oleh karena lebih sulit untuk dicerna. Jumlah ini tidak mencukupi kebutuhan zat besi dalam tubuh bayi yang tengah berkembang pesat.
Gangguan Otak
Kekurangan zat besi menyebabkan berkurangnya kadar hemoglobin (Hb) di dalam darah merah, sehingga bayi atau anak akan mengalami anemia zat besi. Di negara-negara berkembang, anemia zat besi sangat sering dijumpai pada anak maupun wanita. Bahkan menjadi salah satu dari 4 penyakit gangguan gizi utama di Indonesia. Diperkirakan, 50-80% anak Asia kekurangan zat besi. Bahkan di negara Barat yang maju, kekurangan zat besi bisa mencapai 20% pada anak dan orang dewasa.
“Bila sel darah merah kekurangan zat besi, kemampuan hemoglobin untuk mengangkut oksigen berkurang, sehingga mengganggu metabolisme tubuh,” jelas Dr. Syarif Rohimi, Sp.A. dari Klinik Anakku, Bekasi. Anemia zat besi menimbulkan dampak merugikan. Meski kadar hemoglobin tubuh belum menurun, kekurangan zat besi bisa mengubah metabolisme sel dan fungsi jaringan dengan menurunnya kadar enzim-enzim yang membutuhkan zat besi untuk aktivitasnya.
Kekurangan zat besi menurunkan jumlah oksigen untuk jaringan otot dan menyebabkan kekurangan tenaga. Zat besi juga diperlukan untuk menghasilkan energi dari makanan, sehingga jika jumlahnya kurang dapat menyebabkan kelelahan dan kurang energi.
Penelitian pada anak usia 6-18 bulan menunjukkan, anemia zat besi pada masa bayi bisa menjadi salah satu sebab gangguan fungsi otak permanen. Kekurangan zat besi pada masa ini harus menjadi perhatian serius karena dapat mempengaruhi kecerdasan dan perkembangan psikomotorik. “Penelitian yang membandingkan anak-anak yang kurang zat besi dengan yang zat besinya normal menunjukkan, ada gangguan nyata pada anak yang kekurangan zat besi,” kata Prof. Geoff Cleghorn, Univesity of Queensland, Australia. Juga ada bukti bahwa gangguan intelektual dan psikomotorik akibat kekurangan zat besi tidak selalu dapat balik kembali meski tingkat zat besinya diperbaiki.
Kekurangan zat besi dapat mengurangi fungsi sistem kekebalan tubuh dan dapat menyebabkan kehilangan nafsu makan. Pada sebagian kasus, anak yang kekurangan zat besi akan makan tanah liat, lempung, atau makanan lain yang aneh (yang dikenal sebagai pica).
Gejala Anemia Besi
Menurut Syarif, tingkat anemia bermacam-macam, dari ringan sampai berat. “Anemia zat besi yang ringan dan sedang biasanya menimbulkan gejala pucat, lesu, lelah, dan pusing. Untuk anak usia sekolah, anak menjadi kurang mampu belajar dan kurang berprestasi.” Sedangkan anemia tingkat berat, akan mengganggu fungsi jantung dan menimbulkan gejala sesak nafas, berdebar-debar, bengkak di kedua kaki, hingga gagal jantung.
Bila gejala anemia berlangsung dalam jangka waktu relatif lama dapat mengakibatkan berbagai gangguan organ dan sistem pada tubuh anak. Misal, gangguan pertumbuhan organ, yang membuat tubuh anak tampak kecil dibanding usianya. Lalu gangguan kulit dan selaput lendir, gangguan sistem pencernaan karena berkurangnya asam lambung sehingga selaput tipis di ususnya jadi
kecil-kecil atau tak berkembang (atrofi mukosa lambung), gangguan otot gerak sehingga anak cepat lelah dan lesu, gangguan sistem kekebalan tubuh sehingga anak mudah sakit, dan gangguan jantung, yakni berkurangnya kemampuan jantung untuk memompa darah. Terakhir gangguan fungsi kognitif, antara lain kurang mampu belajar dan kemampuan intelektualnya kurang.
Bahkan, jika defisiensi zat besi berlangsung lama, misal, terjadi sejak usia bayi dan tak dilakukan koreksi sampai anak usia 2 tahun, bisa menyebabkan gangguan mental. “Bila anak sampai mengalami gangguan mental, sifatnya akan menetap atau tak bisa diubah, meski anemianya sudah teratasi,” papar Syarif.
Tiga Tahap
Pada stadium dini atau satu, jelas Syarif, bila anak kekurangan zat besi, maka cadangan zat besi di tubuhnya akan dipakai. Karena cadangan zat besinya dipakai, lama-lama zat besinya habis. Tapi anak belum menunjukkan gejala semisal pucat. Karena masih ada cadangan zat besi dalam darah, yaitu serum
iron dan transferin. Inilah yang dipakai. Pada kondisi ini disebut stadium dua. Stadium tiga baru timbul gejala anemia seperti kadar HB-nya turun dan dalam pemeriksaan darah akan timbul gambaran sel darah merah lebih kecil dan pucat daripada yang normal.
Lama berlangsungnya dari stadium satu ke berikutnya tergantung derajat ringan-berat kekurangan zat besinya. Misal, bayi yang lahir prematur dari ibu yang kekurangan zat besi dalam darahnya, relatif berisiko kekurangan zat besi dibanding bayi normal. “Bisa dibilang, bayi ini lebih cepat kekurangan zat besi karena bayi prematur belum mampu menimbun zat besi dalam tubuhnya. Selain itu, ia juga butuh banyak zat besi untuk mengejar kebutuhannya. Belum lagi kalau ada infeksi, misal. Jadi, banyak faktornya.”
Lakukan Pengobatan
Pengobatan anemia tergantung berat-ringannya. Untuk yang ringan, terang Syarif, bisa dilakukan dengan pemberian suplementasi atau preparat besi yaitu sulfas ferosus. Pemberiannya berlangsung sampai kadar hemoglobinnya kembali normal. Namun bila sudah mengganggu seperti anak pucat sekali dan kadar HB-nya turun sampai menimbulkan gangguan jantung, misal, harus dilakukan transfusi darah.
Tentu saja, penyebab kekurangan zat besinya pun harus dicari. Apakah karena pertumbuhan yang cepat, penyakit infeksi, pola makan tak tepat, atau lainnya. Bila sudah diketahui, maka penyebabnya itulah yang diatasi. Misal, akibat penyakit infeksi, maka penyakitnya diobati. Bila karena pola makan, maka pola makannya harus diperbaiki. Bila tak dicari penyebabnya dan anak hanya diberi obat-obatan, tentu anemianya akan kembali berulang.
Sebetulnya, kata Syarif, anemia termasuk penyakit ringan dan disembuhkan. Hanya saja, karena tak dideteksi dini dan tak dikoreksi bisa berdampak besar bagi tumbuh kembang anak. Padahal, sejak bayi lahir, anemia sudah bisa dideteksi. Soalnya, pada hari pertama atau ketiga setelah kelahiran, biasanya dilakukan pemeriksaan darah untuk dilihat kadar hemoglobin, bilirubin, dan golongan darahnya.
“Selain itu, juga bisa diprediksi dengan melihat faktor ibunya, apakah si ibu menderita anemia, kekurangan gizi hingga mempengaruhi pemberian nutrisi pada bayinya, perdarahan waktu persalinan, atau melahirkan anak kurang bulan. Bila demikian tentu anak yang dilahirkan akan berisiko untuk anemia.”
Pencegahan anemia sendiri perlu dilakukan secara holistik, dalam arti menyeluruh. Orangtua dan dokter harus memonitor secara rutin tiap bulannya dengan melihat berat badan dan tinggi badan anak, melakukan imunisasi, serta melihat kondisi kesehatan anak secara umum.



5 Penyebab Kekurangan Zat Besi
1. Pertumbuhan anak yang cepat sekali
Pada tahun-tahun pertama kehidupan, pertumbuhan anak terjadi cepat sekali. Normalnya, kenaikan berat badan rata-rata pada usia bayi setiap bulannya adalah 1 kg. Namun, ada juga bayi yang tumbuhnya cepat sekali, misal, usia 3 bulan berat badannya sudah 8 kg.
“Pertumbuhan anak yang cepat sebetulnya baik. Diharapkan tumbuh kembangnya juga bagus. Hanya saja hati-hati, apakah si anak kurang zat besi atau tidak. Jadi, harus dideteksi dan diantisipasi. Sebab, pertumbuhan anak yang terjadi dengan cepat, memerlukan zat besi yang lebih banyak,” jelas Syarif.
2. Pola makan kurang tepat
Misal, bayi usia 7 bulan hanya mengkonsumsi ASI. Padahal, waktu bayi lahir, sumber zat besi yang ada di organ hatinya hanya cukup sampai usia 4-6 bulan. Jadi, setelah usia 6 bulan, bayi harus diberi makanan tambahan yang mengandung cukup zat besi.
Itu sebab, pemberian AS Eksklusif pun cuma 6 bulan. Untuk bayi yang oleh suatu sebab tak mendapat ASI Eksklusif, pemberian makanan tambahan dimulai usia 4 bulan. Selanjutnya bayi harus dikenalkan makanan tambahan semisal bubur susu dan buah-buahan. Lalu bubur nasi yang dilanjutkan nasi tim.
Setelah satu tahun, makanannya seperti makanan orang dewasa. Makanan tersebut harus bergizi seimbang, beragam, dan bervariasi.

3. Ada penyakit infeksi
Misal, anak terkena penyakit saluran nafas. “Kuman pada anak yang menderita penyakit infeksi akan menggunakan zat besi di dalam tubuh anak untuk tumbuh dan berkembang biak. Inilah yang menyebabkan anak mudah menderita anemia defisiensi zat besi,” terang Syarif.
4. Gangguan penyerapan zat besi
Penyerapan zat besi terjadi di usus. Gangguan penyerapan zat besi bisa terjadi lantaran ada penyakit di selaput lendir usus yang lama-lama menimbulkan diare, atau ada zat yang mengganggu penyerapan zat besi. Otomatis hal ini menyebabkan difisiensi zat besi.
5. Ada perdarahan di saluran cerna
Ini bisa terjadi bila ada penyakit kelainan usus ataupun penyakit infeksi cacing tambang atau parasit lainnya. Biasanya pada daerah tertentu di mana anak bermain kotor-kotor, cacing tambang bisa masuk lewat kakinya dan menyebabkan anak mengeluarkan darah saat buang air besar.
Tak Semua Zat Besi Sama
Meski buat Popeye bayam adalah makanan ajaib, namun sebenarnya zat besi dalam bayam tidak sebaik yang orang kira, karena kebanyakan tidak bisa diserap oleh tubuh. Ada dua jenis zat besi dalam makanan: zat besi haem dan non haem. Zat besi haem ditemukan dalam makanan hewani seperti daging, ikan, telur, dan daging ayam. Zat besi non-haem ditemukan dalam makanan nabati seperti roti, sereal, sayuran, kacang-kacangan, serta suplemen zat besi.
Zat besi haem jauh lebih mudah diserap tubuh, karena penyerapannya 10 kali lipat lebih mudah dibanding zat ebsi dari sumber non-haem. Jadi meskipun makanan seperti bayam dan kacang mempunyai kandungan zat besi yang tinggi, jumlah zat besi yang diserap tubuh jauh lebih rendah dibanding dari daging. Daging warna merah yang rendah lemak merupakan sumber terbaik zat besi.
Mencegah Kekurangan Zat Besi
* Pastikan makanan mengandung cukup zat besi, khususnya zat besi haem. Makanan yang tinggi zat besi haem sebaiknya dikonsumsi sekurangnya 4x seminggu
* Pastikan sereal atau susu formula yang dikonsumsi setelah si kecil mulai makan makanan padat diperkaya zat besi
* Hindari mengkonsumsi makanan yang dapat menghalangi penyerapan zat besi non-haem, misalnya kopi, teh, dan banyak serat
* Tingkatkan penyerapan zat besi non-haem dari bahan pangan nabati dengan menambahkan sejumlah kecil zat besi haem seperti daging, ikan, atau ayam.
Ini dapat meningkatkan penyerapan zat besi dari sayuran sebanyak 4x lipat
* Makanan dan minuman yang tinggi vitamin C seperti buah atau jus jeruk dapat meningkatkan penyerapan zat besi non-haem. Minum segelas jus jeruk dengan sereal sarapan pagi atau tambahkan seiris jeruk lemon pada segelas teh
* Kalau si kecil vegetarian, mintalah ahli gizi mengitung status zat besi dari makanannya. Suplementasi zat besi mungkin diperlukan.
Sumber: Tabloid Ibu Anak
**Catatan Tambahan :
Pada bayi dengan ASI Eksklusif 6 bulan, ASI telah memenuhi kebutuhan gizi sebesar 100%. Sehingga pada usia ini tidak diperlukan makanan tambahan lainnya.
Sedangkan pada usia > 6 bulan, ASI tidak lagi memenuhi kebutuhan gizi bayi. Sehingga di usia ini ditambahkan makanan penambah ASI. Atur menu makanan bayi/anak dengan baik, sehingga kebutuhan zat besi pada bayi/anak dapat terpenuhi.

Nidji - Jangan Takut

jangan jangan takut lagi
jangan jangan takut cinta
ku bukan dia yang tidak setia
jangan jangan takut aku
cinta yang tulus takkan menyakitimu

oh jika kau butuh cinta akulah orangnya
oh jika kau butuh cinta aku kan setia
oh jika kau butuh cinta pilihlah aku

jangan jangan takut lagi
jangan jangan takut cinta
cinta sehati takkan melukaimu
jangan jangan takut aku
cinta yang tulus takkan menyakitimu

oh jika kau butuh cinta akulah orangnya
oh jika kau butuh cinta aku kan setia
oh jika kau butuh cinta pilihlah aku

oh jika kau butuh cinta akulah orangnya
oh jadi kau jangan takut jatuh cinta
oh jika kau butuh cinta akulah orangnya
oh jika kau butuh cinta pilihlah aku
oh pilihlah aku oh oh

if you want love if you want to know
if you want love.....

Kamis, 01 Maret 2012

Jessie J - Price Tag (feat. B.o.B) Lyrics

[Jessie J]
Seems like everybody's got a price,
I wonder how they sleep at night.
When the tale comes first,
And the truth comes second,
Just stop, for a minute and
Smile

Why is everybody so serious!
Acting so damn mysterious
You got your shades on your eyes
And your heels so high
That you can't even have a good time.

[Pre-chorus]
Everybody look to their left (yeah)
Everybody look to their right (ha)
Can you feel that (yeah)
Well pay them with love tonight...

[Chorus]

It's not about the money, money, money
We don't need your money, money, money
We just wanna make the world dance,
Forget about the Price Tag

Ain't about the (ha) Cha-Ching Cha-Ching.
Aint about the (yeah) Ba-Bling Ba-Bling
Wanna make the world dance,
Forget about the Price Tag.

[Jessie J - Verse 2]
We need to take it back in time,
When music made us all UNITE!
And it wasn't low blows and video Hoes,
Am I the only one gettin'... tired?

Why is everybody so obsessed?
Money can't buy us happiness
Can we all slow down and enjoy right now

Guarantee we'll be feelin
All right.

[Pre-chorus]
Everybody look to their left (yeah)
Everybody look to their right (ha)
lyricsalls.blogspot.com
Can you feel that (yeah)
Well pay them with love tonight...

[Chorus]

[B.o.B]
Yeah yeah
well, keep the price tag
and take the cash back
just give me six streams and a half stack
and you can keep the cars
leave me the garage
and all I..
yes all I need are keys and guitars
and guess what, in 30 seconds I'm leaving to Mars
yes we leaving across these undefeatable odds
its like this man, you can't put a price on the life
we do this for the love so we fight and sacrifice everynight
so we aint gon stumble and fall never
waiting to see, a sign of defeat uh uh
so we gon keep everyone moving their feet
so bring back the beat and everybody sing
it's not about...

[Chorus x2]

[Jessie J -Outro]
Yeah yeah
oo-oooh
forget about the price tag
[End]

Adele -Someone Like You

i heard, that your settled down.
that you, found a girl and your married now.
i heard that your dreams came true.
guess she gave you things, i didn't give to you.

old friend, why are you so shy?
ain't like you to hold it back or hide from the light.

i hate to turn up out of the blue uninvited.
but i couldn't stay away, i couldn't fight it.
i'd hoped you'd see my face & that you'd be reminded,
that for me, it isn't over.

nevermind, i'll find someone like you.
i wish nothing but the best, for you too.
don't forget me, i beg, i remember you said:-
"sometimes it lasts in love but sometimes it hurts instead"
sometimes it lasts in love but sometimes it hurts instead, yeah.

you'd know, how the time flies.
only yesterday, was the time of our lives.
we were born and raised in a summer haze.
bound by the surprise of our glory days.

i hate to turn up out of the blue uninvited,
but i couldn't stay away, i couldn't fight it.
i'd hoped you'd see my face & that you'd be reminded,
that for me, it isn't over.

nevermind, i'll find someone like you.
i wish nothing but the best for you too.
don't forget me, i beg, i remember you say:-
"sometimes it lasts in love but sometimes it hurts instead", yay.

nothing compares, no worries or cares.
regret's and mistakes they're memories made.
who would have known how bittersweet this would taste?

nevermind, i'll find someone like you.
i wish nothing but the best for you.
don't forget me, i beg, i remember you said:-
"sometimes it lasts in love but sometimes it hurts instead"

nevermind, i'll find someone like you.
i wish nothing but the best for you too.
don't forget me, i beg, i remembered you say:-
"sometimes it lasts in love but sometimes it hurts instead"
sometimes it lasts in love but sometimes it hurts instead, yay yeh yeah.